Presiden Palestina, Mahmoud Abbas Menyerukan Negosiasi Damai Dengan Israel

Palestinian President Mahmoud Abbas speaks during the 74th United Nations General Assembly at the United Nations on September 26, 2019 in New York City. Abbas renewed his pledge to hold parliamentary elections once he returns home, though he has made similar pledges in recent years. Palestinians last held elections in 2006. (UNGA photo)

NEW YORK: Pada kesempatan pertemuan Mejelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Kamis ( 26/9/2019), Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengatakan kepada Majelis Umum PBB bahwa Palestina siap untuk bernegosiasi dalam rangka perdamaian, meskipun ada gelombang rasisme dan kebijakan apartheid yang diskriminatif dari pemerintah Israel.

Dalam pidatonya sebagaimana dikutip Arabnews.com, Presiden Abbas menuduh Israel telah melakukan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan memperingatkan bahwa tindakan sepihak seperti panggilan untuk mencaplok wilayah Tepi Barat Lembah Jordan dapat memiliki konsekuensi yang mengerikan.

“Adalah hak kami untuk mempertahankan hak-hak kami dengan segala cara yang mungkin, terlepas dari konsekuensinya, sambil tetap berkomitmen pada hukum internasional dan memerangi terorisme,” kata Abbas dalam pidato 26 menit dalam bahasa Arab yang telah beberapa kali disela oleh tepuk tangan dari delegasi Majelis Umum.

“Tangan kita akan tetap diulurkan untuk perdamaian melalui negosiasi … apa pun akan menjadi batal dan tidak berlaku jika Israel atau pemerintah Israel yang dipimpin oleh (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu, atau pemimpin Israel lainnya, akan mengikuti rencana ini yang dia umumkan … aneksasi. ” Demikian pernyataan Mahmoud Abbas.

Presiden Abbas, yang didampingi Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour, negosiator Saed Erakat dan penasihat dari misi PBB Palestina, mengatakan bahwa ketika dia kembali ke rumah dia akan berusaha untuk memulai pemilihan di tingkat lokal, di Tepi Barat, Yerusalem. dan di Jalur Gaza, di mana ia menuduh Hamas berusaha merusak pemerintahannya.

Arabnews.com melaporkan jalannya pertemuan di PBB saat Presiden Abbas menyampaian pidatonya bahwa hanya sekitar 20 persen delegasi Majelis Umum berada di ruang pada hari Kamis sebelum presiden Palestina memberikan pidatonya. Tetapi, kemudian banyak lagi yang hadir dan mengambil kursi mereka ketika dia diperkenalkan, sehingga lebih dari setengah ruangan penuh ketika dia berbicara. Delegasi dari Israel dan AS hadir tetapi bukan Duta Besar mereka.

Abbas mengutip dukungan luas yang diterima Palestina dari mayoritas anggota Majelis Umum PBB sebelum mengkritik AS secara tidak langsung karena memaksakan keputusan sepihak tentang status tanah Palestina yang diduduki, dan menyerukan PBB untuk memberikan Palestina “status anggota penuh.” Status pengamat negara anggota pada tahun 2012.

“Palestina adalah negara sebagai bagian dari 110 instrumen dan organisasi internasional,” katanya. “Palestina telah menerima pengakuan dari 140 negara dari seluruh dunia. Ini merupakan (dukungan) pemimpin Kelompok 77 di Cina.

“Palestina terus memikul tanggung jawabnya … Palestina layak menjadi anggota penuh PBB … Setelah semua yang kita derita, kita layak menjadi anggota penuh. Beri saya satu alasan mengapa kita tidak pantas menjadi anggota penuh PBB? ”

Abbas memberikan perincian tentang pelanggaran berkelanjutan Israel atas hukum internasional, dan penindasan dengan menahan dana yang dikumpulkan dari pekerja Palestina dan memblokir bantuan internasional.

“Di Yerusalem, kekuatan pendudukan mengobarkan perang rasis yang ceroboh terhadap rakyat Palestina, mulai dari penyitaan, penghancuran rumah, hingga serangan terhadap para pendeta, hingga penggusuran warga kami dari rumah mereka, hingga upaya untuk melanggar kesucian Masjid Al-Aqsa dan Gereja Makam Suci, untuk undang-undang hukum rasis, “katanya.

“Undang-undang serupa (terhadap Apartheid) di Israel mendiskriminasi orang berdasarkan kebangsaan dan ras mereka, dan dunia tetap diam. Mereka menolak akses orang-orang untuk beribadah ke tempat-tempat suci, yang akan menyebabkan konsekuensi berbahaya dan tidak terduga. Hasilnya akan menjadi perang agama. Kami ingin menghindari perang seperti itu, tetapi Israel berusaha keras untuk mencapai dan mengobarkan perang seperti itu. ” Tegas Presiden Abbas di hadapan sidang Majelis Umum PBB. ( Fath)

Sumber : Arabnews.com/ https://www.arabnews.com/node/1560291/middle-east

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Mesir : Kedubes AS Serukan Warganya Hindari Lokasi Demonstrasi

Fri Sep 27 , 2019
Share […]
Tentang Hiramedia: Presiden Palestina, Mahmoud Abbas Menyerukan Negosiasi Damai Dengan Israel

Sebagai Web/Blog :

  1. 1.Media Informasi : Menyampaikan gagasan, ide dan informasi seputar isu-isu mutakhir sosial politik, khususnya di dunia Islam yang dirangkum dari berbagai sumber, baik nasional maupun internasional.
  2. Media Publikasi : Menerbitkan riset dan penelitian para profesional dan pakar di bidangnya untuk dimanfaatkan masyarakat luas.
  3. Media Edukasi : Menghadirkan berbagai sumber informasi dan bacaan  yang edukatif dan inovatif kepada pembaca dengan prinsip menjunjung tinggi perbedaan dalam bingkai kebinnekaan dan  toleransi sesuai semangat keislaman serta keindonesiaan yang berdasarkan Pancasila.

HIRAMEDIA KONTAK : hiramedia45@gmail.com

Close Ads Here
Close Ads Here