Presiden Erdogan Konsisten Akan Beli Rudal S-400 Buatan Rusia

Rudal S-400 /en.wikipedia.ora

Hiramedia : Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa negaranya sedang melanjutkan pembelian sistem rudal “S-400” Rusia (S-400), dan berhak mendapatkan senjata tanpa izin dari siapa pun. Ia juga mengungkapkan harapannya untuk menyelesaikan masalah pengiriman pesawat F-35. (F-35) setelah Joe Biden menjadi presiden Amerika Serikat.

Aljazeera.net (15/1/2021) melaporkan, setelah melaksanakan salat Jumat di Istanbul, Erdogan mengatakan kepada wartawan bahwa Turki akan melanjutkan rencananya untuk memperoleh sistem rudal “S-400” gelombang kedua, menekankan komitmen negaranya untuk memperoleh senjata pertahanan tanpa izin dari pihak mana pun. Dia menambahkan bahwa dia tidak tahu posisi Biden dalam hal ini, tetapi yang dia tahu adalah bahwa Turki akan terus maju dengan langkah-langkah defensifnya, mirip dengan apa yang terjadi selama era pendahulunya Donald Trump.

Erdogan menunjukkan bahwa Turki adalah anggota Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO), dan bahwa Turki membeli pesawat F-35 Amerika dan membayar sejumlah besar untuk mereka, tetapi sekutunya, Amerika Serikat, tidak menyerahkannya, menggambarkan ini sebagai kesalahan besar dalam norma diplomatik. Presiden Turki mengungkapkan harapannya bahwa masalah pengiriman F-35 ke Turki akan diselesaikan setelah Biden menjabat.

Dalam keikutsertaannya dalam pembukaan museum lukisan dan patung, Erdogan mengatakan bahwa hak berdaulat negara lebih rentan terhadap serangan di dunia digital daripada perbatasan yang sebenarnya. “Kami akan memperluas konsep pertahanan kami untuk memasukkan rumah siber di dunia digital serta rumah biru di laut,” tambahnya.

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar, Kamis, (14/1/2021), mengatakan bahwa negaranya sangat sulit untuk menarik diri dari pembelian rudal “S-400” sembari menambahkan, “Kami meminta Amerika Serikat untuk menjauhkan diri dari bahasa ancaman seperti sanksi.

” Pengumuman Amerika Serikat memberlakukan sanksi bulan lalu yang menargetkan Otoritas Industri Pertahanan Turki ; Ismail Demir (ketua), dan tiga karyawan lainnya, setelah badan tersebut membeli sistem “S-400”.

Presiden Turki mengatakan bahwa pembelian sistem pertahanan udara Rusia adalah suatu keharusan, karena belum dapat membeli sistem pertahanan dari negara anggota NATO mana pun dengan persyaratan yang memuaskan, sementara Amerika Serikat mengatakan bahwa rudal S-400 menimbulkan ancaman bagi pesawat tempur F-35 dan sistem pertahanan NATO-nya. (penerjemah/fath)

Sumber: Agensi + Al Jazeera

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Liga Dunia Muslim Serahkan Hadiah Kepada Pemenang Hafalan Al-Qurán di Pakistan

Sat Jan 23 , 2021
Share on Facebook […]