Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh/Via tehrantimes.com
Hiramedia : Iran telah memperingatkan bahwa setiap kerjasama regional dengan Israel terhadap keamanan nasionalnya akan menghadapi tanggapan yang jelas tanpa pengampunan, aljazeera.net melaporkan Sabtu (2/1/2021). Peringatan tersebut mencatat bahwa beberapa minggu mendatang akan menjadi “penting dan menentukan,”. Sementara itu, Komandan Angkatan Udara Pengawal Revolusi Iran mengkonfirmasi bahwa tidak ada perbedaan bagi Teheran dalam potensi perang antara pangkalan Amerika dan negara-negara yang menampungnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh seperti dilansir aljazeera.net mengatakan bahwa setiap kerja sama antara negara-negara di kawasan dan Israel melawan keamanan nasional Iran atau melebihi garis merahnya akan menghadapi tanggapan yang jelas dan telak, menekankan bahwa selama pasukan AS berada di Irak, keamanan dan stabilitas akan tetap tidak ada.
Zadeh menambahkan dalam pernyataannya, hari ini, Sabtu (2/1/2021) bahwa ada kesempatan terakhir untuk mempertahankan perjanjian nuklir dan bahwa Presiden AS Joe Biden harus mengambil langkah-langkah praktis dan cepat, menunjukkan bahwa minggu-minggu mendatang adalah penting dan menentukan antara apakah pihak lain memilih untuk melaksanakan komitmennya atau meninggalkan diplomasi.
Diberitakan bahwa Juru bicara itu juga mengirim pesan ke Kerajaan Arab Saudi, mengatakan, “Kebijakan kami didasarkan pada kerja sama dengan semua orang dan tidak membeli keamanan dari negara-negara di luar kawasan,” . Ia menambahkan bahwa Teheran belum menerima jawaban tertulis dari Riyadh mengenai inisiatif perdamaian Hormuz yang diluncurkannya, sementara Iran sudah menerima jawaban positif dari negara-negara Teluk lainnya.
Zadeh berkata, “Kami memiliki hubungan yang erat dan terorganisir dengan Qatar dan tidak ada file regional yang kami diskusikan secara bertanggung jawab.”
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan bahwa ada indikasi gerakan Amerika yang mencurigakan di wilayah tersebut, dan bahwa Teheran telah memberi tahu Washington melalui saluran pribadi bahwa itu akan menanggung akibat dari petualangan apa pun.
Zadeh mengklarifikasi bahwa negaranya telah memberi tahu negara-negara di kawasan tentang perlunya berhati-hati agar tidak jatuh ke dalam “perangkap konspirasi Amerika”, menekankan bahwa Teheran tidak akan memulai serangan terhadap siapa pun, tetapi tanggapannya tidak akan terhindarkan dan tegas.
Dia juga mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump akan pergi dengan “warisan yang menyeramkan,” dan bahwa Iran tidak akan melupakan pembunuhan Soleimani dan rekan-rekannya, mengacu pada serangan Amerika yang menargetkan komandan Pasukan Quds, Qassem Soleimani, di dekat bandara Baghdad pada 3 Januari 2020. ( Fath)
sumber : aljazeera.net