Anak-Anak Indonesia Tampilkan Tari Samma di Oslo / Dok.KBRI Oslo
Hiramedia/Oslo : Indonesia kembali berjaya! Kali ini di Kota Oslo, Norwegia, ragam budayaIndonesia menjadi salah satu primadona utama yang ditampilkan dalamperhelatan Barnas Verdensdager atau Festival Anak Internasional yangdiselenggarakan selama dua hari pada tanggal 2 dan 3 November 2019.
Dalam festival yang diselenggarakan di Gedung Kulturstajson ini,Indonesia yang diwakili oleh KBRI Oslo mendapat kesempatan untukmengisi ruangan terbesar untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesiakepada anak-anak di Norwegia, khususnya di Kota Oslo.
Duta Besar Indonesia untuk Norwegia, Todung Mulya Lubis menyampaikan bahwa keikutsertaan Indonesia ini merupakan sebuahbentuk promosi budaya yang penting untuk terus dilakukan. “Sayamenilai bahwa promosi budaya sangat penting untuk terus dilakukan baikitu untuk orang dewasa maupun untuk anak-anak.
Dengan ikutnya Indonesia dalam festival ini, saya berharap bahwa kebudayaan Indonesiadapat semakin dikenal di Norwegia dan orang tua dan anak-anak yangdatang ke Paviliun Indonesia dapat juga merasakan keindahan ragambudaya dan tertarik untuk mempelajarinya,” ujar Dubes Mulya Lubis.Festival Anak Internasional di Oslo ini telah diselenggarakan sejak tahun1998 dan Indonesia telah rutin menjadi salah satu partisipan sejak 7tahun terakhir.
Pada festival tahun ini, Paviliun Indonesia menghadirkanworkshop Tari Saman, workshop bermain angklung, mengenalkanpermainan tradisional Indonesia, mewarnai topeng Indonesia, danmembuat sesajen. “Kami selalu berupaya menampilkan sesuatu yang baru dalam setiapkeikutsertaan kami di Festival Anak ini. Tahun 2018 lalu, kami membawasatu set gamelan untuk diperkenalkan pada anak-anak di Oslo.
Pada tahun ini, karena ruangan yang sangat luas, kami jadi bisa membawaberbagai jenis atraksi dan workshop kebudayaan Indonesia kepada anak-anak di Norwegia,” ujar Nina Evayanti, Pelaksana Fungsi Sosial BudayaKBRI Oslo.
Banyaknya atraksi dan workshop tersebut terbukti menarik minat danantusiasme yang sangat tinggi baik dari anak-anak maupun orang tuayang mendampingi. Lebih dari 400 anak hadir dan memadati PaviliunIndonesia selama dua hari penyelenggaraan Festival. Anak-anak danorang tua terlihat sangat antusias dalam mengikuti workshop Tari Samanbersama dengan kelompok tari Anak Indonesia dan juga belajarmemainkan lagu anak-anak Norwegia, bæ bæ lille lam dengan angklung. Tidak hanya itu, animo yang sangat tinggi juga terlihat dari banyaknyaanak-anak yang antri untuk mendapatkan topeng barong dan tokohwayang untuk mereka warnai sendiri. Banyak pula orang tua dan anak-anak yang tertarik memainkan congklak, gasing, dan bola bekel.
Satu hal yang menarik adalah tingginya minat anak-anak untuk membuatsesajen. Dalam pembuatan sesajen. Anak-anak didorong untuk menulisnama dan harapan di piring yang mereka pakai untuk menaruh sesajen.
Di antara harapan yang ditulis antara lain adalah keinginan agar keluargamereka sehat, mendapatkan hadiah anjing di hari Natal, pergi ke galaksiBimasakti, hingga harapan untuk mendapatkan Iphone 11.Gunnar Strand, Project Manager Barnas Verdensdager menyampaikankegembiraan dengan keikutsertaan Indonesia di tahun ini. “Indonesiamerupakan salah satu peserta yang menjadi andalan dari festival ini.Setiap tahunnya Indonesia selalu membawa sesuatu yang baru danmenarik dari budaya Indonesia untuk dipertontonkan dan diajarkankepada anak-anak di Oslo.
Kami sangat senang karena Indonesia tidakhanya mengenalkan budayanya saja, tetapi juga mengajak anak-anak danorang tua untuk berinteraksi dan mengambil bagian mempelajarikebudayaan Indonesia,” pungkasnya. Para orang tua yang datang menemani anak-anak juga menyampaikankegembiraannya atas Paviliun Indonesia. Maite Gutierrez menyampaikanbahwa Paviliun Indonesia ini membuka matanya mengenai keindahanbudaya Indonesia.
“Awalnya saya datang hanya untuk melihat-lihatPaviliun Indonesia saja, tapi ternyata saya mendapatkan lebih darisekedar mengenal budaya Indonesia. Saya dan putra saya sangat senangbisa mencoba menari Saman dan bermain angklung. Anak saya terutamasangat senang bisa mewarnai topeng dan bermain gasing.
”Dalam festival ini, Indonesia tidak hanya turut serta mengisi PaviliunIndonesia, tetapi juga menampilkan Tari Saman oleh kelompok Tari AnakIndonesia yang merupakan remaja-remaja diaspora Indonesia di Oslo.
Selain itu, rumah makan Indonesia, Det Indonesiske Kjokken, juga turutmembuka stand makanan untuk memperkenalkan kuliner Indonesiakepada para pengunjung festival. Demikian rilis yang disampaikan Niva Evayanti (5/11/2019, Pelaksana Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Oslo.