Hubungan Diplomatik Arab Saudi – Lebanon Memanas

Hiramedia: Hubungan diplomatik antara Kerajaan Arab Saudi dengan Libanon semakin memanas. Hal itu setelah pernyataan Menteri Informasi Libanon George Kordahi mengenai kelompkk Houthi dan perang di Yaman dianggap menyinggung Kerajaan Arab Saudi.

Pernyataan Kordahi dalam sebuah video yang muncul (26/11/2021) lalu seperti diberitakan arabnews.com dianggap membuat komentar ofensif bahwa Houthi yang bersekutu dengan Iran membela diri dan menyebut perang di Yaman “sia-sia.”

Selain itu, George Kordahi juga menggambarkan perang itu (di Yaman) sebagai “agresi” Saudi.

Atas ketegangan diplomatik tersebut, Arab Saudi memanggil Duta Besarnya untuk Libanon pada hari Jumat (29/10/2021) untuk konsultasi dan meminta Duta Besar Libanon untuk Kerajaan Arab Saudi meninggalkan negara itu dalam waktu 48 jam ke depan.

Kerajaan juga melarang semua impor Libanon ke negara itu, Saudi Press Agency melaporkan. Selain itu, Kerajaan Arab Saudi mengulangi larangan sebelumnya kepada warganya yang bepergian ke Libanon untuk kepentingan keselamatan mereka mengingat meningkatnya ketidakstabilan di negara itu.

Kegagalan Libanon untuk mengambil tindakan yang diminta oleh Kerajaan untuk menghentikan ekspor obat-obatan dari Libanon melalui ekspor Libanon ke Kerajaan, terutama mengingat kendali Hizbullah atas semua pelabuhan, berkontribusi pada keputusan tersebut, Saudi Press Agency (SPA) melaporkan.

Kantor berita tersebut menambahkan bahwa kegagalan Beirut untuk menjatuhkan hukuman pada mereka yang terlibat dalam kejahatan yang menargetkan orang-orang Arab Saudi dan kurangnya kerja sama dalam mengekstradisi orang-orang yang dicari ke Kerajaan Arab Saudi, yang bertentangan dengan Perjanjian Arab Saudi untuk Kerjasama Yudisial adalah alasan lain untuk keputusan tersebut.

Menurut laporan arabnews.com Kerajaan menyesali hasil hubungan dengan Libanon karena pihak berwenang di Beirut mengabaikan fakta dan kegagalan mereka yang berkelanjutan untuk mengambil tindakan korektif untuk memastikan hubungan baik dengan Kerajaan, tambah SPA.

Kontrol Hizbullah atas Libanon telah menjadikan negara tersebut sebagai arena dan landasan peluncuran untuk melaksanakan proyek-proyek dari negara-negara yang tidak menginginkan yang terbaik untuk Libanon dan rakyatnya yang memiliki hubungan historis dengan Kerajaan Arab Saudi, kata kantor berita itu. (Fath)

sumber : arabnews.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Setelah Arab Saudi, Bahrain "Usir" Duta Besar Libanon

Sat Oct 30 , 2021
Share on Facebook […]