Raja Malaysia Tunjuk Muhyiddin Yassin Sebagai Perdana Menteri Baru Malaysia

KUALA LUMUR: Perseteruan politik antara berbagai pihak di Malaysia mengenai pengganti Perdana Menteri Mahathir Mohammad yang telah menggundurkan diri sebelumnya tampak mendapat titik terang.

Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah menunjuk mantan Menteri Dalam Negeri, Tan Sri Muhyiddin Yassin, Sabtu, 29/2/2020 sebagai Perdana Menteri Malaysia menggantikan Mahathir Mohammad.

Raja telah berbicara dengan anggota parlemen dan pemimpin partai politik minggu ini untuk menentukan siapa yang memiliki dukungan paling besar untuk memimpin negara. Malaysia telah mengalami satu minggu gejolak politik yang ekstrem, setelah perebutan kekuasaan meluas dan Mahathir Mohammad mengundurkan diri.

Seperti dilansir thestar.com, Muhyiddin, yang memenangkan dukungan dari partai-partai oposisi, akan dilantik pada hari Minggu, (1/03/2020) menurut sebuah pernyataan dari istana.

Ditengah perebutan kekuasan itu pasca pengunduran diri Mahathir dan dalam upaya mengakhiri krisis, Raja menjadikan Mahathir sebagai Perdana Menteri sementara, namun akhirnya ia menunjuk Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri.

Muhyiddin didukung oleh koalisi Barisan Nasional, yang masih menganggap mantan Perdana Menteri Najib Razak – politisi di jantung skandal korupsi yang menjatuhkan pemerintahan sebelumnya – sebagai tokoh kunci.

Aliansi Najib, yang memerintah negara itu selama lebih dari enam dekade hingga Mei 2018, sekarang bisa mendapatkan kembali pijakan dan bersuara lagi tentang bagaimana ia harus dijalankan. Mahathir mengatakan Sabtu pagi bahwa dia telah memenangkan dukungan dari koalisi Pakatan Harapan yang dia tinggalkan awal minggu ini.

hanya saja, menurut thestar.com, manuver politik Mahathir untuk kembali memangku jabatan Perdana Menteri sepertinya sudah sedikit terlambat.

Lahir di Johor di semenanjung selatan Malaysia, Muhyiddin adalah lulusan Universitas Malaya. Dia naik ke pangung politik melalui jajaran Organisasi Nasional Melayu Bersatu (Umno), dan menjabat enam tahun sebagai wakil Perdana Menteri di bawah Najib. Mengkritik penanganan Najib terhadap skandal dana negara 1MDB di mana miliaran dolar hilang, ia diberhentikan dari jabatannya pada 2015 dan kemudian diusir dari partai.

Pada 2016, ia dan Mahathir membentuk partai Bersatu, dan ia diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri di pemerintahan Pakatan Harapan setelah kemenangan pemilihan mereka yang menakjubkan pada 2018.

sumber : thestar.com/Bloomberg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

KBRI OSLO "Nobar" Film Dokumenter Mentawai ‘Newtopia’

Sun Mar 1 , 2020
Share on Facebook […]