Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei/en.wikipedia.org
Dewan Keamanan Nasional Iran mengancam akan melakukan pembalasan menyakitkan yang mencakup seluruh wilayah Timur Tengah, sebagai tanggapan atas pembunuhan komandan Pasukan Quds, Mayor Jenderal Qassim Soleimani, dalam serangan AS di Irak.
Dalam sebuah pernyataan Jumat (3/1/2010) setelah pertemuan di Teheran di mana mereka membahas balasan terhadap pembunuhan Soleimani, dewan mengatakan bahwa balasan akan berada di tempat dan waktu yang tepat, dan bahwa balas dendam akan berat dan menyakitkan. Demikian pernyataan pihak Dewan Keamanan Iran seperti dilansir aljazeera.net (3/1/2020).
Dia menambahkan bahwa dia membuat keputusan yang diperlukan mengenai tanggapan terhadap pembunuhan itu, dan bahwa Washington memikul tanggung jawab atas petualangannya.
Dia melanjutkan bahwa Amerika Serikat melakukan pembunuhan komandan Pasukan Quds – yang berafiliasi dengan Pengawal Revolusi Iran – kesalahan strategis terbesarnya di Timur Tengah.
Amir Mousavi, pakar Iran dalam urusan strategis, mengatakan dalam pertemuan sebelumnya dengan Al-Jazeera bahwa keputusan yang diambil oleh Dewan Keamanan Nasional Iran bertujuan untuk mempercepat penarikan pasukan Amerika dari wilayah tersebut, menambahkan bahwa Irak, Suriah dan Libanon akan mengambil keputusan dalam menanggapi Amerika Serikat.
Pernyataan Dewan Keamanan Nasional memuncak dalam ancaman sebelumnya hari ini oleh pejabat Iran untuk membalas komandan militer terkemuka ini, yang ditanggung oleh Washington, membunuh dan melukai sejumlah besar tentaranya di wilayah tersebut.
Empat perwira lain dari Pasukan Quds terbunuh bersama dengan Soleimani, dan dua pemimpin Mobilisasi Populer Irak, salah satunya Abu Mahdi al-Muhandis, wakil kepala kerumunan, yang termasuk faksi-faksi yang setia kepada Iran, terbunuh dalam serangan oleh pesawat drone Amerika, menurut media Amerika, dan helikopter Amerika, menurut televisi Iran. .
Sebelum dikeluarkannya pernyataan Dewan Keamanan Nasional Iran, Ketua Parlemen Iran Ali Larijani mengatakan bahwa negaranya akan melakukan pembalasan hebat terhadap pemerintah Amerika Serikat. Larijani menambahkan bahwa Washington, dengan tindakannya, menciptakan situasi ketidakamanan di kawasan itu, katanya.
Sementara itu, kata penasihat pemimpin Spritual Iran untuk urusan internasional Ali Akbar Velayati, bahwa kawasan itu akan menyaksikan situasi yang sama sekali berbeda setelah pembunuhan Soleimani.
Velayati menambahkan bahwa pembunuhan itu akan memaksakan situasi baru yang akan membuat Amerika Serikat menyesali tindakannya, seperti yang ia katakan.
“Balas dendam yang luar biasa”
Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, mengumumkan tiga hari berkabung, mengancam Amerika Serikat bahwa balas dendam Iran akan “luar biasa.”
Khamenei bersumpah akan melakukan balas dendam atas “para penjahat yang tangannya ternoda dengan darahnya (Soleimani) dan darah para martir lainnya.”
Sementara itu, wakil Pemimpin Tertinggi Pasukan Quds, Ali Shirazi, menyatakan bahwa balas dendam atas pembunuhan Soleimani di tangan pasukan Amerika, hukumnya wajib. “Kami akan mencegah-membuat orang Amerika tidak bisa tidur,” kata Shirazi, menambahkan bahwa sikap Pasukan Quds hari ini di lapangan lebih kuat daripada sebelumnya.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif juga mengatakan bahwa Amerika Serikat memikul tanggung jawab atas semua konsekuensi dari “petualangan jahatnya”.
“Tindakan teroris internasional yang dilakukan oleh Amerika Serikat untuk menargetkan dan membunuh Jenderal Soleimani – pasukan paling efektif melawan ISIS, Al-Nusra, Al-Qaeda, dan lainnya – adalah eskalasi yang sangat berbahaya dan bodoh,” tambah Zarif, dalam sebuah tweet di Twitter.
Adapun kepala Dewan Kemanfaatan di Iran, Mohsen Rezaei, Amerika Serikat telah bersumpah “balas dendam” atas pembunuhan komandan Pasukan Quds Iran. “Soleimani bergabung dengan martir saudara-saudaranya, tetapi kami akan membalas dendam kepadanya dari Amerika, kejahatan balas dendam,” kata Rezaei – dalam sebuah tweet di Twitter. (Fath)
Sumber : aljazeera.net/Agencies
