Konfrensi Perdamaian Afganistan di Doha / Foto : Fath Via Aljazeera.net
Hiramedia, Doha – Konferensi perdamaian Afghanistan berlangsung dua hari di ibukota Qatar, Doha ( 7-8/7/2019). Konfrensi tersebut diselenggarakan dibawah naungan Qatar-Jerman. Peserta konferensi sepakat pada peta jalan ( damai) dan mengambil langkah-langkah untuk menciptakan suatu kondisi yang dapat dipercaya untuk perdamaian.
Sekitar 70 delegasi dari Afghanistan, yang mewakili Taliban, Pemerintah, Oposisi dan masyarakat sipil, berjanji dalam sebuah pernyataan di akhir perundingan untuk menyiapkan “peta jalan perdamaian”.
Sejumlah kesepekatan tersebut, termasuk di antaranya memastikan perlindungan martabat rakyat Afghanistan, pembebasan tahanan tanpa syarat, menjamin keamanan perusahaan publik dan menghormati hak-hak perempuan, sebagaimana dilansir Aljazeera.net, Selasa (9/7/2019).
Aljazeera melaporkan bahwa para peserta juga sepakat bahwa Afghanistan seharusnya tidak melihat perang lagi, dan menyerukan dialog dan menghindari balas dendam serta ancaman.
Para peserta konfrensi yang disponsori bersama oleh Negara Qatar dan Federal Jerman itu mendesak OKI, PBB, Dewan Keamanan dan Uni Eropa untuk mendukung konferensi Perdamaian yang diadakan di Moskow dan Doha.
Deklarasi akhir konfrensi tersebut dibacakan oleh Amir Khan Mottaki, seorang mantan Menteri pada rezim Taliban (1996-2001) dan Habiba Sarabi, Wakil Presiden Dewan Tertinggi untuk Perdamaian Afghanistan yang didirikan oleh mantan Presiden Hamid Karzai. Demikian, Aljazeera.net melaporkan. (fath)
