Hiramedia : Organisasi negara – negara Arab yang terbagung dalam Liga Negara-negara Arab (Arab League) mengumumkan Minggu (21/06/2020) bahwa pertemuan darurat para Menteri Luar Negeri Arab tentang perkembangan situasi di Libya akan ditunda hingga Selasa, bukan besok, Senin, karena alasan teknis.
Menurut sumber ahttps://aawsat.com/ Liga Arab sebelumnya telah mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa pertemuan itu akan diadakan pada hari Senin, tetapi setelah itu mengeluarkan pernyataan kedua yang menegaskan bahwa mereka menunda pertemuan selama 24 jam dan akan berlangsung pada Selasa (23/06/20209) karena alasan teknis .
“Para Menteri Luar Negeri Arab akan mengadakan dua sesi terpisah atas permintaan Mesir : sesi pertama tentang perkembangan situasi di Libya dan sesi kedua tentang masalah Bendungan (Ennahdah) Ethiopia,” kata seorang pejabat diplomatik di Kantor Liga Arab kepada AFP dikutip situs aawsat.com.
Pada hari Jumat, Mesir meminta Dewan Keamanan PBB untuk campur tangan dalam masalah yang berkaitan dengan Dam An-Nahdah Ethiopia, yang merupakan sumber ketegangan regional, dan Kairo khawatir akan konsekuensinya untuk pasokan airnya.
Pada Sabtu Sabtu lalu, Kairo menyarankan “intervensi militer langsung” di Libya jika pasukan yang setia kepada pemerintah Kesepakatan Nasional terus bergerak maju menuju Sirte, kota strategis di Mediterania.
Presiden Abdel Fattah El-Sisi memperingatkan bahwa garis antara Sirte di Libya utara dan Al-Jafra di selatan adalah “garis merah”, dan dia mengatakan ketika memeriksa wilayah militer barat di Mesir, “Jika beberapa orang berpikir bahwa dia dapat melintasi garis Sirte-Jafra, ini untuk kita adalah garis merah.” ».
Aqila Saleh, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Libya, mengomentari pidato Sisi, mengatakan bahwa hal itu “datang sebagai tanggapan atas permintaan kami di hadapan parlemen Mesir tentang perlunya campur tangan dan mendukung Angkatan Bersenjata kami dalam perang melawan terorisme dan menghadapi invasi asing.” ( fath)
sumber : ahttps://aawsat.com