26 Juni 2019 00:59 Diperbarui: 26 Juni 2019 07:33 298 6 7
Warung Indomie di Nigeria (image:https://cdn.idntimes.com)
Oleh : Faqih Ma arif *)
“Karena Indomie memonopoli pasar di Nigeria, maka mi Instant merek apapun tetap mereka sebut: Indomie”.
Hehehe…..Ini mirip ceritanya seperti di Indonesia, sepeda motor merk apapun tetap disebut Honda, mi instant merek apapun tetap disebut “Supermie” atau “Indomie”.
Sejarah
Dikutip dari majalah Informasi vol. 14 Masalah 167-172 (1994), pada April 1968, PT. Lima Satu Sankyu didirikan sebagai perusahaan patungan antara Sjarif Adil Sagala dan Eka Widjaya Moeis dengan Sankyu Shokusin Kabushiki (Jepang). Inilah cikal bakal perusahaan yang memproduksi supermi, karena tepung dan segala macam teknis pembuatannya di datangkan dari Jepang.
Liem Sioe Liong atau dikenal dengan nama Indonesia Sudono Salim dan biasa dipanggil Om Liem mendirikan PT. Sarimi Asli Jaya, yang kemudian perusahaan ini mulai memproduksi mi instant sejak tahun 1977. Ketika itu, Indonesia sedang mengalami kritis beras, sehingga ada beberapa ide untuk mengganti beras dengan tepung gandum. Sejak saat itulah kampanye untuk memakan bahan selain beras di gencarkan melalui berbagai media: bioskop, televisi, koran,dll.
Prestasi
Rentetan prestasi yang di raih oleh karya anak negeri ini di antaranya adalah sebagai berikut:
Tahun 2005, Indomie memecahkan rekor dunia dalam Guinness Book of World Records untuk kategori “Paket Terbesar Mi Instan” dengan menciptakan paket dengan ukuran 3,4m x 2,355m x 0,47m, dengan berat bersih 664,938 kilogram, dimana berat ini adalah 8.000 kali berat standar sebuah paket mi instan. Paket tersebut dibuat dengan bahan yang sama seperti sebuah bungkus mi instan dan disertifikasi layak untuk konsumsi manusia.
Pada tanggal 13 Desember 2009, Indomie disebut oleh Roger Ebert, kritikus film populer dari Amerika Serikat untuk majalah Chicago Sun-Times, sebagai salah satu kado Natal pilihan di urutan #1.
Hingga saat ini, sekurang-kurangnya ada 80 negara yang menjadi tujuan ekspor Indomie. Wilayah penjualannya meliputi Asia, Eropa, Timur Tengah, Amerika Utara, Australia, sampai dengan ke negara-negara Afrika. Dalam rangka mempermudah proses distribusi, Indofood juga membangun pabrik Indomie di sejumlah negara. Pabrik Indomie tersebar antara lain di Saudi Arabia, Suriah, Mesir, Malaysia, Serbia, Suriah, Maroko, hingga di Nigeria.
Indomie di Nigeria.
Indomie telah bertumbuh menjadi mi instant terfavorit dunia, salah satunya di Nigeria. Indomie diperkenalkan tiga puluh satu tahun yang lalu di Nigeria yaitu pada tahun 1988. Diketahui saat ini ada dua pabrik besar di Nigeria, yang pertama adalah De United Foods yang merupakan pabrik mi instant terbesar di Afrika Barat yang telah memproduksi Indomie pada 1995 atau selang tujuh tahun sejak dikenalkan di Afrika. Dufil Proma Foods yang terletak di Choba, Port Harchourt, River State menjadi pabrik terbesar kedua yang selanjutnya di operasikan pada 2001.
Rasa cinta warga Nigeria terhadap Indomie memang luar biasa, ada salah satu Slogan untuk Indomie yang paling populer di Nigeria yaitu:
“No mama be like you, no noodles like Indomie. Yang jika diterjemahkan adalah sebagai berikut ini: “Tiada ibu sepertimu, tiada mi seperti Indomie.”
Beberapa varian rasa Indomie di Nigeria tergolong unik, rasa ini hanya tersedia di Nigeria diantaranya seperti : Indomie Oriental Fried Noodles, Indomie Belle Full, Indomie Chicken Pepper Soup, Indomie Relish Seafood Delight, Indomie Relish Chicken Extravaganza hanya dapat ditemui di Nigeria. Ditinjau dari segi ekonomi, Indomie di Nigeria dapat dibeli dengan merogoh kocek Rp4000 saja, selisihnya sekitar Rp1500,00 dengan Indonesia.
Akhirnya, setali tiga uang, karena Kepopulerannya, Warga NigeriaMenganggap bahwa Indomie adalah merupakan salah satu produk mi Instant Asli dari Negaranya. Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Bangga-kah? Atau hanya sekedar pengganjal perut bagi mahasiswa dan makanan favorit angkringan atau burjo?. “Apakah setelah Reog akan beralih ke Indomie?”.