Sekretaris Jenderal MWL, Dr. Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa saat Meresmikan “Institut Peradaban Islam di Lyon, Perancis. (Photo/Supplied/Arabnews)
LYON: Ketua Liga Muslim Dunia (The head of the Muslim World League /MWL) menyerukan upaya lebih lanjut untuk mempromosikan toleransi agama dan budaya pada saat pembukaan Pusat Islam yang baru di Prancis, seperti dilansir portal berita Arabnews, 27/9/2019.
Berbicara pada upacara peresmian Institut Peradaban Islam Perancis di Lyon, Syekh Dr. Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa menekankan pentingnya dialog dan pertukaran budaya dalam mendobrak hambatan dan memerangi ekstremisme.
Sekretaris Jenderal MWL mengatakan menyoroti dan bekerja pada nilai-nilai bersama sangat penting dalam memperkuat hubungan persaudaraan umat manusia untuk mengurangi kesenjangan negatif antara masyarakat dan negara.
“Dengan transendensi Islam yang beradab, ada kebutuhan untuk menghormati konstitusi dan peraturan negara di mana tempat kita tinggal,” kata Al-Issa.
Dia mengimbau toleransi, koeksistensi positif dan membangun jembatan persahabatan antara sesama manusia dan memperingatkan bahaya kelompok-kelompok politik yang menggunakan agama sebagai kedok untuk mencapai tujuan otoriter, terutama melalui penggunaan disinformasi untuk merekrut anak-anak muda.
“Kelompok-kelompok ini berusaha menggunakan Islam, simbol belas kasihan, moral, perdamaian, nilai-nilai, dan prinsip-prinsip peradaban dalam bentuk tertinggi mereka, untuk mencapai ambisi politik dan pandangan sempit mereka, yang sarat dengan ekstremisme radikal atau terorisme,” tambahnya.
Al-Issa menunjukkan bahwa Islam menghormati hak asasi manusia dan kebebasan dalam kerangka perundang-undangannya.
Turut hadir dalam upacara pembukaan adalah Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castaner yang berterima kasih kepada Al-Issa atas komentar dan deskripsi Prancis sebagai negara yang mempromosikan integrasi, stabilitas, dan saling menghormati.
Menteri mengatakan bahwa lembaga tersebut mewakili tantangan untuk memahami dan menghormati dan mencerminkan visi Islam yang akurat sebagai agama yang menerima budaya lain dan mendukung dialog dan toleransi.
Dia juga menyatakan bangga dengan garis komunikasi yang kuat antara Muslim dan pemerintah Prancis dan mengatakan kota Lyon adalah simbol dialog di negara itu.
Selanjutnya Al-Issa, Castaner, dan Walikota Lyon Gerard Collomb mengunjungi institut yang dilengkapi dengan teknologi terbaru. Ini terdiri dari lima lantai dan aula konferensi besar dan akan menawarkan kursus peradaban Islam dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Arab dan Prancis. Collomb mengatakan lembaga itu akan membantu mendidik non-Muslim tentang warisan budaya Islam.
MWL bermitra dengan pemerintah Prancis untuk membantu mendirikan lembaga baru di Lyon.
Sebelumnya, Al-Issa bertemu dengan presiden Institut Peradaban Islam, Kamel Kabtan, dan membahas cara-cara untuk mempromosikan budaya toleransi dan dialog, dan memerangi kebencian dan kekerasan. ( Fath)
Sumber : Arabnews.com (https://www.arabnews.com/node/1560456)