Irak Tolak Peran Israel Dalam Armada Pengamanan Teluk

Menteri Luar Negeri Irak, Mohammed Ali Al-Hakim. (Reuters/File)

“Bersama-sama, negara-negara Teluk dapat mengamankan jalur-lintasan kapal,” katanya.

BAGHDAD: Irak menolak partisipasi Israel pasukan pengamanan Angkatan Laut untuk melindungi pelayaran di Selat Hormuz, di tengah  ketegangan dengan Iran. Menteri Luar Negeri Mohammed Ali Al-Hakim mengatakan pada hari Senin (12/8/2019) seperti dilansir Arabnews.com

Ketegangan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dengan adanya drone yang jatuh dan penyerangan misterius kapal tanker di Teluk dan perairan terdekat.

Washington dan sekutu Arabnya di wilayah Teluk menuduh Republik Islam itu melakukan serangan Tanker. AS sejak itu telah berupaya untuk mengumpulkan koalisi internasional yang dikatakannya untuk menjamin kebebasan navigasi di Teluk.

Terkait partisipasi pasukan Israel dalam pengamanan di selat Hormuz, Israel tidak membuat pengumuman resmi tentang operasi itu, meskipun media Israel telah melaporkan kemungkinan peran negara Yahudi itu.  Namun demikian, Irak “menolak partisipasi pasukan entitas Zionis dalam pasukan militer apa pun untuk mengamankan pelayaran kapal di Teluk Arab,” kata Hakim di Twitter. “Bersama-sama, negara-negara Teluk dapat mengamankan jalur-lintasan kapal,” katanya.

Dia menambahkan bahwa “Irak akan bekerja untuk mengurangi ketegangan di wilayah kami melalui negosiasi yang tenang,” sementara “kehadiran pasukan Barat di wilayah itu akan meningkatkan ketegangan.”

Teheran dan Washington berselisih sejak Presiden Donald Trump secara sepihak menarik AS dari perjanjian nuklir antara Iran dan kekuatan dunia pada Mei 2018, memberlakukan kembali sanksi yang ketat.

Jika koalisi terbentuk, masing-masing negara akan memberikan pengawalan militer untuk kapal komersialnya melintasi Teluk dengan dukungan militer AS, yang akan melakukan pengawasan udara dan operasi komando.

Inggris telah mengatakan akan mengambil bagian, tetapi negara-negara Eropa lainnya sejauh ini tetap berada di luar, khawatir akan mengganggu upaya untuk mencapai penyelesaian negosiasi dengan Iran.

Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami sebelumnya mengatakan bahwa setiap keterlibatan Israel dapat memiliki “konsekuensi bencana” untuk wilayah tersebut dan pembentukan Armada yang dipimpin AS di Teluk akan meningkatkan rasa tidak aman. (fath)

Sumber : Arabnews.com

Next Post

Lig Arab Minta Masyarakat Internasional Bantu Stop Agresi Israel di Al-Aqsa

Thu Aug 22 , 2019
Share […]