Kepergian militan Rusia terjadi setelah pasukan pemerintah Al-Wefaq meraih kemenangan beruntun atas pasukan Haftar/aljazeera.net
Walikota Bani Walid , Libya Salem Noir, mengatakan bahwa para pasukan bersenjata Rusia dan Suriah telah meninggalkan Bandara Sipil kota itu, dengan senjata, tiga sistem pertahanan udara dan kendaraan perangkat bersenjata.
salem Noir mengatakan kepada – al-Jazeera – bahwa pasukan ini telah meninggalkan Bandara dalam tiga penerbangan udara, dan perjalanan darat lainnya menuju pangkalan udara di Jafra, Libya tengah.
Salem menambahkan seperti dilansie aljazeera.net (Senin/25/2020) bahwa di Bandara tersebut masih terdapat sejumlah besar militan Rusia dan Suriah yang menunggu keberangkatan.
Menurut Salem Noir seperti disampaikan dalam pernyataan pers – bahwa sistem pertahanan udara yang diperkenalkan ke Bani Walid (180 km tenggara Tripoli) berasal dari kota Tarhuna (90 km tenggara Tripoli), dan tujuannya adalah untuk melindungi tentara bayaran Rusia setelah penarikan mereka dari Tripoli Selatan.
“Setelah kedatangan sistem pertahanan udara di kota Bani Walid, para Syekh dan tokoh Bani Walid mengabulkan pasukan purnawirawan Mayor Jenderal Khalifa Haftar untuk pergi sampai pukul 01:00 GMT pada hari Minggu, jika tidak mereka akan diserang di dalam Bandara Kota”,, kata Salem.
Sementara itu, situs media dari operasi “Volcano of Wrath” yang diterbitkan di halaman Facebook resminya, melansir sebuag foto yang menunjukkan sistem rudal pertahanan udara Rusia di Bani Walid pada hari Minggu pagi.
Perlu dicatat bahwa Bani Walid, yang merupakan pusat dari salah satu suku terbesar di Libya, terutama dewan kotamadya menolak untuk mendukung serangan Haftar ke Tripoli sejak lebih dari setahun yang lalu.
Namun, sejumlah Brigade Bani Walid memihak Haftar, mengambil alih perlindungan Bandara Kota untuk kepentingan milisi dan tentara bayaran asing, dan mengamankan rute pasokan utama yang menghubungkan pangkalan udara Al-Jafra (650 km tenggara Tripoli) dan Tarhuna.
Beberapa sumber yang setia kepada pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (al-Wefaq) melakukan pemantauan pada hari Sabtu dan Minggu, terhadap penarikan tentara bayaran dari perusahaan “Wagner” Rusia dari Selatan Tripoli ke Tarhuna dan kemudian ke Bani Walid. Selain itu, memuat video dan gambar penarikan, di samping jenazah tentara bayaran Rusia yang terbunuh di Selatan Tripoli, dinas keamanan dari Kementerian Dalam Negeri.
Dilaporkan bahwa pasukan pemerintah Al-Wefaq berhasil mengendalikan pusat-pusat pertempuran dan kamp-kamp strategis di selatan Tripoli, Sabtu dan Minggu, termasuk kamp-kamp Hamza dan Yarmouk, dan penarikan pasukan Haftar ke daerah-daerah termasuk Bandara lama (tidak berfungsi pada tahun 2014) dan lingkungan Qasr Bin Ghashir (25 km Selatan Tripoli).
Pasukan Haftar terus menderita kerugian besar sebagai akibat dari serangan keras di semua kota di pantai Barat, hingga perbatasan dengan Tunisia, di samping pangkalan strategis “Al-Wattia” (barat) dan kota Badr, Tiji dan kota Al-Asaba di gunung barat (barat daya Tripoli).
Dengan dukungan negara-negara Arab dan Eropa, pasukan Haftar telah melancarkan serangan serampangan sejak 4 April 2019, untuk mengambil kendali Tripoli, pusat pemerintahan yang diakui secara internasional. Akibatnya, serangan tersebut telah menewaskan dan melukai warga sipil, serta kerusakan material yang luas. (fath)
Sumber: Al-Jazeera + Anatolia