Kandidat Presiden Tunisia, Kiri-kanan ( Nabil Karaoui dan Kais Said)
Rakyat Tunisia melakukan pemungutan suara,Minggu (13/10/2019) dalam rangka pemilihan Presiden putaran kedua untuk memilih dua kandidat yaitu ; Kais Said, seorang profesor hukum dari kalangan independen dan Nabil karoui, pebisnis dan politisi, ketua partai Qalb Tunes.
Pada pemilihan Presiden putaran pertama yang berlangsung 15 September lalu, Kais Said unggul dengan perolehan suara sekitar 18.4%, sementara itu, Nabil karoui memperoleh suara 15,6 % .
Menurut Komisi Pemilihan Independen dalam konferensi pers seperti dilansir Aljazeera.net (13/10/2019) bahwa tingkat partisipasi pemilih di tempat pemungutan suara mencapai 17,8% pada pukul 11:45, waktu setempat ( 17.45 WIB), mengalami peningkatan dibandingkan dengan putaran pertama, yang berlangsung pada 15 September, di mana pada waktu itu pada saat yang sama tingkat partisipasi pemilih mencapai 16,3%.
Diberitakan bahwa sekitar 6.000 pengamat dari enam LSM, di samping 700 pengamat asing, sedang memantau proses pemungutan suara. Mereka telah memberikan lebih dari 33.000 kredensial kepada perwakilan kandidat yang bersaing di putaran kedua untuk memantau pelaksanaan pemungutan suara.
Terkait pengamanan pelaksanaan pemilihan Presiden, Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Tunisia, Khaled al-Hayouni dikutip portal berita Tunisia, alchourouk.com (13/1072019) bahwa proses pemungutan suara telah dimulai di seluruh wilayah Republik dalam situasi keamanan yang stabil.
Ia menekankan bahwa semua pihak keamanan berada dalam kesiapan tinggi untuk memastikan pelaksanaan proses pemilihan di berbagai tempat pemungutan suara dan di kantor-kantor utama serta cabang Komisi Pemilihan Umum Independen.
Geliat demokrasi melalui pemilihan Presiden dan anggota parlemen secara demokratis berlangsung di Tunisia pasca revolusi “Jasmine” tahun 2011 lalu yang menumbangkan rezim Zine El-Abidin Ben Ali yang berkuasa lebih dari dua dekade. (Fath).
Sumber : Aljazeera.net/alchourouk.com/Agencies
