Erdogan, Putin dan Presiden Iran Hassan Rouhani bertemu di Sochi untuk membahas Suriah, 22 November 2017/Foto : en.wikipedia.org
Ankara : Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Minggu (4/8/2019) bahwa negaranya akan melakukan operasi (militer) di sebelah timur Sungai Eufrat di Suriah utara, di daerah yang dikontrol oleh Unit Perlindungan Rakyat Kurdi.
Dalam pidatonya pada upacara peresmian jalan tol antara Istanbul dan Izmir, Presiden Erdogan mengatakan negaranya telah memberi tahu Rusia dan Amerika Serikat tentang operasi yang akan datang.
“Kami telah melakukan operasi di Afrin, Tripoli, dan al-Bab (Aleppo) dan sekarang kami akan melakukan operasi di sebelah timur Sungai Efrat di Suriah.” Kata Erdogan dilansir Aljazeera.net mengutip Kantor Berita
Pada 22 Juli, Turki mengancam akan melakukan operasi militer terhadap unit perlindungan rakyat Kurdi Suriah jika belum terbentuk daerah aman di daerah Suriah utara dan jika ancaman terhadap keamanannya berlanjut.
Menteri Luar Negeri Turki Mouloud Gawishoglu mengatakan dalam sebuah wawancara dengan TRT News bahwa negaranya akan melakukan operasi militernya di timur Sungai Eufrat di Suriah jika daerah aman jika daerah aman belum terbentuk dan jika daerah perbatasan tidak dibersihkan dari apa yang ia sebut sebagai teroris.
Oglu merujuk kepada pejuang Kurdi Suriah, yang membentuk sayap militer partai Uni Kurdi Suriah, dimana pemerintah Ankara menganggapnya sebagai organisasi teroris sebagai perpanjangan dari PKK, yang diklasifikasikan sebagai teroris.
Diberitakan bahwa Turki telah berulang kali mengingatkan operasi militer terhadap gerilyawan Kurdi Suriah di wilayah Eufrat timur setelah mereka mengekstraksi kota Afrin, di barat desa Aleppo barat laut, selama proses operasi yang dinamakan ranting zaitun (olive ) branch) yang berakhir pada musim semi 2018. (Fath)
Sumber : Aljazeera.net