Anugerah Kepahlawanan : Ahmad Fuady Minta Kader PKB Kota Tangerang Teladani Perjuangan Politik Gus Dur

Secara fisik, para Pahlawan sebagai Syuhada’ sudah tiada atau mati. Tetapi pemikiran, sikap, semangat perjuangan dan pengorbanan mereka masih hidup dan akan terus hidup dikenang para generasi dari masa ke masa’’.

Tangerang, 13 November 2025 — Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kota Tangerang menggelar acara tasyakkuran atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada tiga tokoh besar bangsa: K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), K.H. Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan,dan Marsinah.

Acara yang berlangsung di Kantor DPC PKB,  Jl. Benteng Betawi Kota Tangerang, Kamis (13/11/2025)  ini dihadiri oleh jajaran pengurus, kader, para Kiai dan Habaib, tokoh masyarakat, serta simpatisan PKB.

Ketua DPC PKB Kota Tangerang, Ahmad Fuady, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas keputusan pemerintah yang telah menetapkan ketiga tokoh tersebut sebagai Pahlawan Nasional tahun 2025.

“Ini bukan hanya penghargaan bagi individu, tetapi juga pengakuan atas nilai-nilai perjuangan kemanusiaan, keadilan sosial, dan kebangsaan yang mereka wariskan.

Gus Dur, Syaikhona K.H. Muhammad Kholil, dan Marsinah adalah simbol keberanian dan ketulusan dalam memperjuangkan nasib bangsa,” ujar Fuady.

Menurut Fuady, ketiga tokoh tersebut memiliki kontribusi luar biasa dalam sejarah bangsa Indonesia. Gus Dur, Presiden ke-4 Republik Indonesia sekaligus tokoh besar PKB, dikenang sebagai pejuang demokrasi, pluralisme, dan pembela kaum kecil.

Syaikhona K.H. Muhammad Kholil dikenal sebagai ulama karismatik dari Bangkalan Madura, gurunya para Kiai, termasuk K.H.Hasyim Asy’ari yang kemudian  menjadi inisiator lahirnya Nahdlatul Ulama— merupakan tonggak penting perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sementara itu, Marsinah adalah simbol perjuangan buruh perempuan Indonesia yang dengan gagah berani memperjuangkan hak-hak pekerja di tengah represi.

“Gus Dur memberi kita teladan keberanian moral, Syaikhona K.H. Muhammad Kholil menanamkan semangat jihad kebangsaan, dan Marsinah mengingatkan kita bahwa keadilan sosial tidak boleh hanya menjadi slogan.

Tiga nilai itu — moralitas, kebangsaan, dan keadilan — menjadi napas perjuangan Partai Kebangkitan Bangsa,” lanjut Fuady.

Para pahlawan itu, secara fisik sudah tiada, tetapi nama dan semangat, nilai-nilai perjuangan serta pengorbanan mereka masih hidup dikenang dari generasi ke generasi.

Dalam acara tersebut, DPC PKB Kota Tangerang juga menggelar doa bersama, pembacaan tahlil, serta refleksi nilai-nilai perjuangan Gus Dur dan kedua tokoh pahlawan lainnya.

Kegiatan ditutup dengan komitmen bersama kader PKB untuk melanjutkan cita-cita para pahlawan melalui kerja-kerja politik kebangsaan yang berpihak pada rakyat kecil.

“Bagi PKB, penghargaan ini kepada Gus Gur sebagai salah satu pendiri PKB menjadi momentum untuk memperkuat semangat perjuangan politik kebangsaan yang berakar dari nilai-nilai Nahdlatul Ulama dan pemikiran Gus Dur.

Kami ingin memastikan bahwa perjuangan mereka tidak berhenti di seremonial, tapi hidup dalam tindakan nyata”.

‘’Para kader PKB perlu meneladani pemikiran, sikap politik, perjuangan dan pengorbanan Gus Dur dalam  implementasi politik praktis di tengah-tengah masyarakat’’, tegas Ahmad Fuady.

Menurut Ahmad Fuady, acara Tasyakkuran ini merupakan instruksi langsung DPP PKB melalui surat edaran yang ditandatangani Ketua Umum PKB, Gus Muhaimin Iskandar dan Sekjen, Gus Hasanuddin Wahid untuk menghomati jasa-jasa K.H.Abdurrahman Wahid bagi bangsa ini, khususnya bagi Partai Kebangkitan Bangsa.