President Donald J. Trump, Minister of Foreign Affairs of Bahrain Dr. Abdullatif bin Rashid Al-Zayani, Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu and Minister of Foreign Affairs for the United Arab Emirates Abdullah bin Zayed Al Nahyanisigns sign the Abraham Accords Tuesday, Sept. 15, 2020, on the South Lawn of the White House. (Official White House Photo by Shealah Craighead)/public Domain.
Hiramedia : Sejak perang saudara pecah di Suriah, hubungan di antara negara-negara Arab mengalami ketegangan, termasuk hubungan Uni Emirat Arab dengan Suriah. Dalam situasi perang dengan berbagai latarbelakangnya, kepentingan nasional masing-masing negara tersebut menjadi taruhannya.
Suriah dibawah pemerintahan Basshar al-Assad, yang didukung aliansi tradisionalnya yaitu Iran, membuat jarak dengan negara-negara di sekitarnya, utamanya negara Teluk.
Kini, setelah satu dekade, kebekuan hubungan antar negara-negara Arab tampak mulai mencair.
Surat kabar Al-Watan, yang dekat dengan rezim Suriah seperti dilansir aljazeera.net (9/11/2021) melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Abdullah bin Zayed, tiba di Damaskus hari ini, Selasa (9/11/2021) melakukan kunjungan ke Damaskus ditemani oleh delegasi tingkat tinggi negaranta.
Disinyalir, kunjungan Menlu Syeikh Abdullah bin Zayed tersebut merupakan pertamakali dilakukan sejak pecahnya perang di Suriah pada tahun 2011.
Sementera itu, Kantor Berita Reuters mengutip tiga media lokal Libanon, Selasa (9/11/2021) melaporkan bahwa menteri luar negeri UEA telah tiba di Damaskus untuk berkunjung, dan berita itu dilaporkan oleh saluran TV Al-Jadeed, LBCI dan Libanon.
Sumber: Al Jazeera + agensi