Kapal Tanker Stena Impero/Foto Fath Via Youtube.com
Iran : Pengawal Revolusi Iran mengatakan telah menahan sebuah kapal tanker minyak Inggris ketika melintasi Selat Hormuz “karena melanggar undang-undang navigasi internasional.”
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Pengawal Revolusi Iran pada Jumat malam, (waktu setempat), kapal Tanker Inggris “Stena Impero” ditarik ke pantai Iran dan ditahan, atas permintaan Otoritas Maritim Iran, demikian Aljazeera.net (19/7/2019) melaporkan mengutip kantor berita Iran.
Menurut laporan tersebut, kapal tanker itu sedang dalam perjalanan dari pelabuhan UEA Fujairah ke pelabuhan Jubail di Arab Saudi.
Berita tentang penahanan kapal induk Inggris itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah Teluk, dan dua minggu setelah pasukan Angkatan Laut Inggris menahan kapal tanker minyak Iran Grace 1 di perairan Gibraltar.
Direktur kantor al-Jazeera di Teheran, Abdul Qadir Fayez, mengatakan pernyataan Garda Revolusi, yang secara resmi menyatakan bahwa pasukannya telah menahan dan menyita kapal tanker itu, menggambarkannya sebagai kapal tanker minyak canggih yang melanggar undang-undang navigasi internasional.
Dia menjelaskan bahwa istilah “pelanggaran hukum navigasi internasional” digunakan oleh Iran ketika kapal atau tanker memasuki perairan teritorial Iran saat melintasi Selat Hormuz.
Direktur kantor Aljazeera menjelaskan bahwa kapal tanker minyak yang besar itu mungkin harus mendekati perairan teritorial Iran, karena Selat Hormuz di sisi wilayah Iran lebih dalam daripada sisi lain menuju Oman.
Tindak lanjut Inggris
Sementara itu, koresponden al-Jazeera di London, Mohammed al-Madhoun, mengatakan Kementerian Luar Negeri dan pertahanan Inggris berusaha untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kapal tanker yang diumumkan Pengawal Revolusi Iran itu.
Dia menambahkan bahwa ada beberapa situs yang melacak rute navigasi selama satu jam terakhir menjelaskan tentang kemungkinan penahanan kapal induk “Stina Empero” yang berbendera Inggris, dan ada laporan bahwa awak kapal tanker tersebut terdiri 23 orang.
Dia menambahkan bahwa beberapa laporan yang dikaitkan dengan pemilik perusahaan dari kapal tanker itu berbicara tentang kedekatan helikopter dan speedboat milik Pengawal Revolusi Iran sekitar jam 4 sore (GMT).
Menurut informasi di sejumlah media khusus, kapal pengakut minyak tersebut sedang menuju pelabuhan Fujairah di UEA ke pelabuhan Jubail di Arab Saudi, , lalu diarahkan dengan kapal cepat dan helicopter ketika mendekati sebuah pulau di Iran.
Media Inggris mengatakan, Tanker itu tiba-tiba dialihkan ke pulau Qeshm Iran. (fath)
Sumber: Al Jazeera + Agencies